Kamis, Mei 15, 2025
BerandaNasionalBerita PemerintahProduksi Jagung Nasional Meroket, Polri Jadi Penggerak Ketahanan Pangan 2025

Produksi Jagung Nasional Meroket, Polri Jadi Penggerak Ketahanan Pangan 2025

Jakarta, Potret.co.id – Produksi jagung nasional melonjak tajam di triwulan pertama 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi jagung tongkol kering panen (JTKP) mencapai 9,03 juta ton—naik 48,47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif Polri yang tergabung dalam Gugus Tugas Mendukung Ketahanan Pangan.

Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Anwar, menyebut lonjakan produksi ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi antara pemerintah, petani, hingga sektor swasta yang dipersatukan oleh semangat kemandirian pangan.

“Kami terus mendorong masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mengawal proses penyerapan hasil panen dengan menggandeng Perum Bulog,” kata Anwar dalam kegiatan evaluasi nasional, Senin (28/4).

Bulog, lanjutnya, membeli hasil panen petani dengan harga sesuai ketetapan Badan Pangan Nasional yakni Rp 5.500 per kilogram. Harga ini menjadi jaminan kesejahteraan petani sekaligus menjaga stabilitas pasokan nasional.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menurut Anwar, menyampaikan apresiasi bagi seluruh jajaran Polri—dari Mabes hingga Polsek—atas kontribusinya. Ia optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada jagung tahun ini dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Logistik Kapolri Irjen Suwondo Nainggolan menyampaikan bahwa lonjakan produksi turut memicu tantangan baru: keterbatasan gudang penyimpanan. Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, Polri akan meminjamkan gudang-gudang miliknya untuk menampung panen, sambil menyiapkan pembangunan gudang jangka panjang.

“Kami sedang menginventarisasi tanah Polri di seluruh Indonesia untuk pembangunan gudang jagung permanen,” kata Suwondo.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif Kementerian Pertanian, kelompok tani, kelompok wanita tani (KWT), akademisi, hingga swasta yang saling bersinergi. Polri, yang dalam hal ini menjadi penggerak dan perekat antar lembaga, membuktikan bahwa kerja bersama bisa menghasilkan lompatan besar dalam ketahanan pangan.

BPS menyebut lonjakan ini sebagai sinyal awal dari tren positif produksi jagung di 2025. Meski data bersifat sementara, tren ini membuka harapan besar bagi swasembada pangan yang selama ini menjadi prioritas nasional.(#)

Editor: Mey Landry

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments